Arsip Tag: unggas

Jual murah di usia Remaja, 20-30-40rb

18.000
X 40.000
X 33.000

10 cara Budidaya Ayam Kampung Modal Kecil

Budidaya ayam kampung modal kecil bagi pemula dapat menjadi bisnis yang potensial untuk ditekuni. Masyarakat banyak menyukai ayam kampung karena dinilai lebih baik kualitasnya, padat, rasanya lebih gurih, dan kandungan gizinya yang tinggi dibandingkan ayam negeri. Hal ini dikarenakan, ayam negeri perawatannya dilakukan dengan memberikan suntikan hormon dan antibiotik yang dinilai tidak sehat bagi kesehatan.

Tidak hanya banyak diminati oleh masyarakat, harga ayam kampung juga relatif tinggi sebesar Rp 60.000-70.000/kg. Berbeda jika dibandingkan dengan harga ayam negeri yang hanya setengah dari harganya yaitu sebesar Rp 33.000-44.000/kg. Harga ayam kampung juga relatif stabil dibandingkan ayam negeri.

Ayam kampung juga relatif mudah untuk dibudidayakan. Ayam kampung memiliki daya adaptasi terhadap lingkungan yang tinggi dan dapat hidup di berbagai wilayah dengan perbedaan kondisi iklim yang ekstrim. Selain itu, ayam kampung mempunyai kemampuan untuk hidup dalam kondisi pakan dengan kandungan nutrisi yang rendah. 

Menarik bukan? Tidak hanya harganya yang mahal tapi juga perawatannya yang relatif mudah menjadikan budidaya ayam ini potensial untuk kamu tekuni.

DAPATKAN SEMUA JENIS PRODUK DAN KATALOG HARGA, FOTO DAN VIDEO KAMI DI TAUTAN DI BAWAH INI :

https://www.facebook.com/kopskilltetasternakaceh

Mari kita simak cara budidaya ayam kampung modal kecil bagi pemula lebih lengkap dan jelas dibawah ini!

10 Cara Budidaya Ayam Kampung dengan Modal Kecil untuk Pemula

Adapun beberapa tahapan yang harus anda ikuti agar dapat melakukan usaha ayam kampung. Mari kita simak lebih lengkap cara budidaya ayam kampung dan modalnya! 

1. Pemeliharaan Secara Intensif

Salah satu cara budidaya ayam yaitu pemeliharaan ayam kampung secara intensif. Pada pemeliharaan secara intensif, ayam dikurung/ dikandangkan sepanjang hari. Selanjutnya ayam diberikan pakan secara penuh yaitu sebanyak 100 gram per ekor setiap harinya.

Pemeliharaan cara intensif ini memang kelemahannya membutuhkan modal yang relatif banyak terutama dalam pembelian pakan. Selain itu, peternak secara terus menerus harus mengontrol dan menangani usahanya. Namun, walaupun modal yang diperlukan relatif besar, produktivitas ayam kampung akan meningkat dengan metode ini. Jadi, paling tidak sepersekian dari modal keseluruhan Anda akan dipusatkan pada pembelian pakan.

Nah, budidaya ayam kampung modal kecil bagi pemula bukan semata-mata tidak mengeluarkan modal, ya! Hanya saja pengalokasian modal dapat Anda atur melalui kuantitas ternak yang Anda pelihara.

2. Pemeliharaan Secara Umbaran

Pada sistem umbaran tidak memiliki ketentuan sistem dan model kandang. Model kandang hanya menjaga ayam dari suhu malam hari dan pengganggu. Secara sederhana, ayam dilepaskan pada pagi hari kemudian dimasukan kandang pada malam hari. Metode ini banyak digunakan di daerah pedesaan karena budidaya yang lebih hemat dibandingkan sistem intensif.

3. Pembuatan Kandang

Sebelum anda budidaya ayam kampung, tahap pertama yang harus anda lakukan adalah pembuatan kandang ayam. Bahan-bahan yang digunakan haruslah bahan yang kokoh agar kandang anda dapat bertahan lama. Bahan yang dapat digunakan seperti kayu, besi, baja dan lainnya. Selain kokoh, kandang juga harus nyaman ditempati oleh ayam.

Melansir dari Suprayogi dkk. (2018), kondisi kandang yang anda buat harus memperhatikan kenyamanan dari ayam kampung. Beberapa kondisi yang disukai ayam yaitu suhu berkisar antara 32°C-35.5°C dan kelembaban antara 60-70%. Selain itu, anda juga harus memperhatikan kepadatan ayam dalam kandang. Kepadatan ayam yang ideal yaitu 8-11 ekor ayam per m². 

Nah jadi anda perlu membuat kandang yang kokoh agar masa pemakaiannya lama. Selanjutnya, kondisi lingkungan kandang seperti suhu, kepadatan dan kelembaban harus anda perhatikan juga. Dengan demikian, ayam dapat nyaman di dalam kandang dan dapat tumbuh dengan cepat.

4. Pengendalian Hama pada Kandang Ayam Kampung

Hama menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan produktivitas dari ayam kampung. Untuk itu diperlukan sebuah cara untuk menanggulangi hama agar produktivitas tinggi budidaya ayam kampung dapat tercapai. Caranya yaitu dengan melakukan difumigasi dengan desinfektan sebanyak 3 kali. Desinfektan yang digunakan dapat berupa antiseptic obat pembasmi kuman, bakteri, fungi, dan virus penyebab penyakit pada ternak unggas

5. Pemilihan Bibit Ayam Kampung

Salah satu cara mendapatkan bibit ayam kampung yaitu membeli dalam bentuk telur. Jika anda ingin memilih telur yang baik, anda perlu mengetahui asal usul dari telur tersebut. Hal ini dikarenakan, telur dari ayam kampung yang baik berasal ayam kampung yang sehat. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui indukan dari telur tersebut.

Selain dari telur, anda juga bisa membeli Day Old Chicken (DOC). DOC adalah ayam dengan umur dibawah 10 hari dan paling lama 14 hari setelah ayam itu menetas. Apabila anda memilih bibit dari DOC terdapat beberapa hal yang harus anda perhatikan yaitu ayam tidak cacat, berdiri tegap, mata bersinar, pusar terserap sempurna, dan bulu bersih.

6. Pakan Ayam Kampung

Pakan merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan dari budidaya ayam kampung. Pakan ini dibagi menjadi dua periode yaitu starter dan fisher. Mengutip dari Suprayogi dkk. (2018), periode starter merupakan periode ketika ayam berumur 0-2 minggu. Pakan yang diberikan diracik sehingga memiliki kadar protein 21%.

Periode selanjutnya yaitu finisher ketika ayam berusia 2-12 minggu. Saat periode ini pakan yang diberikan memiliki kadar protein sebesar 16%. Oleh karena itu, racikan pakan yang dibuat menyesuaikan dari umur ayam kampung. Dengan demikian, produktivitas ayam kampung dapat terjaga. Lalu bahan-bahan apa saja yang dapat digunakan sebagai pakan ayam

7. Pemilihan Bahan Pakan Ayam

Salah satu jenis pakan yang banyak digunakan oleh peternak ayam yaitu konsentrat. Konsentrat merupakan pakan yang dibuat oleh pabrik pakan dan banyak dijual di pasaran. Konsentrat telah diracik sehingga komposisinya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dari ayam kampung. Namun, penggunaan konsentrat memerlukan modal yang relatif mahal.

Salah satu cara untuk menekan harga konsentrat yang mahal yaitu membuat alternatif pakan dari bahan lain seperti dedak dan bekatul. dedak dan bekatul merupakan limbah dari penggilingan padi. Kandungan energi di dalamnya kisaran 700 sampai 2500 kkal/kg sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ayam.

8. Manajemen Pencegahan Penyakit

Salah satu kendala yang dialami oleh peternak ayam kampung yaitu menghindari serangan penyakit. Untuk itu, kandang ayam harus rutin dibersihkan. Selain itu, ayam juga dapat diberikan vaksin dan vitamin sehingga ayam dapat tetap sehat terutama di musim pancaroba. Hal ini akan membuat ayam tahan dari serangan penyakit sehingga tidak mengganggu produktivitas budidaya ayam kampung. 

9. Cara Mengatasi Penyakit pada Ayam

Terkadang kita telah mencoba berbagai cara untuk mencegah penyakit pada ayam. Akan tetapi, hal itu tidak sepenuhnya memberikan hasil yang maksimal karena masih ada ayam yang sakit. Penyakit pada ayam ini sangat rentan terjadi khususnya pada musim pancaroba. Pada musim ini banyak ayam yang mati karena penyakit gumboro. Untuk mengatasinya, dapat dilakukan dengan menggunakan obat herbal seperti jahe, kencur, dan lain-lain.

10. Faktor keberhasilan Budidaya Ayam Kampung

Faktor keberhasilan dari budidaya ayam kampung yaitu pakannya. Biaya pakan dalam budidaya ayam kampung merupakan biaya yang paling besar. Biaya pakan ini mencapai 60%-70% dari total biaya budidaya. Oleh karena itu, jangan mengurung ayam 24 jam dan memberikan pakan pabrikan saja. Jadi sekali-kali biarkan ayam pada pekarangan rumah yang masih beralaskan tanah dan rerumputan. Pada lingkungan tersebut akan memberikan pakan alami bagi ayam seperti cacing tanah yang memberikan tambahan protein pada ayam.

6 Cara ternak Ayam Kampung Modal Kecil untuk Pemula

Ayam kampung merupakan salah satu jenis ayam yang banyak diminati, baik daging ataupun telurnya. Masyarakat banyak mengenalnya sebagai ayam kampung karena jenis ayam ini ciri khasnya adalah hidup di wilayah perkampungan atau pedesaan.

Maka dari itu, biasanya pemberiaan pakan ayam pun juga terbilang masih sangat alami dan jauh dari bahan-bahan kimia. Sebagaimana yang banyak digunakan pada ayam petelur dan ayam boiler. Oleh sebab itu, dari segi kesehatan pun ayam kampung relatif sangat aman dikonsumsi.

DAPATKAN SEGALA KEBUTUHAN TERNAK ANDA DI :

https://web.facebook.com/kopskilltetasternakaceh

Meningkatnya rasa kepedulian akan kesehatan di mata masyarakat sendiri tentunya juga semakin membuat konsumsi ayam kampung di pasaran menjadi meningkat. Oleh sebab itu, tidak heran jika kemudian peningkatan permintaan pasar terhadap ayam kampung cukup tinggi. Tentunya ini memberikan sebuah peluang usaha bagi Anda berupa budidaya ayam kampung yang pastinya akan menguntungkan untuk melakukan cara beternak ayam kampung untuk membantu Anda yang ingin memulai menekuni usaha ini.

Untuk mengetahui dengan rinci, berikut ini kami telah rangkum untuk Anda 6 cara beternak ayam kampung dengan modal kecil.

1. Persiapan Kandang

Cara beternak ayam kampung pada tahap awal adalah mempersiapkan kandang. Kandang ini merupakan tempat dimana nanti ayam kampung dapat diternak. Sebaikanya siapkan lokasi kandang yang berjarak tidak terlalu jauh dari rumah. Agar tentunya lebih mudah dalam pemgawasan. Agar lebih jelas maka Anda bisa menyimak hal-hal berikut ini:

  • Buat kandang tertutup yang mengelilingi lokasi agar ayam tidak berkeliaran dan menganggu tetangga.
  • Anda bisa membuat kandang menggunakan bambu yang dianyam atau dipaku.
  • Dinding kandang harus rapat agar tidak bisa dimasuki hewan liar seperti anjing atau hewan buas lainnya.
  • Tinggi kandang minimal 3 meter, sebab jika dibawah 3 meter dikhawatirkan ayam masih dapat terbang untuk melewatinya.
  • Sekat kandang menjadi dua bagian, dimana satu bagian untuk ayam dewasa dan satu yang untuk ayam yang kelas baru mulai di tetaskan.
  • Setelah kandang siap, maka anda bisa langsung memulai tahapan budidaya.
  • Seminggu sebelum di tempati sebaiknnya kandang dibersihkan dan disemprot menggunakan pestisida agar tentunya parasit-parasit yang ada mati dan tak menganggu prosea budidaya.

2. Pemilihan Indukan

Cara beternak ayam yang selanjutnya adalah melakukan pemilihan indukan. Indukan inilah yang kemudian akan menghasilkam telur dan anakan ayam kampung yang kelak akan bisa dibudidayakan dan mulai di jual. Indukan yang baik, tentunya akan memiliki ketuturan yang baik. Oleh sebab itu, anda wajib memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Indukan jantan harus memiliki suara kokokan yang lantang, bulu yang mengkilap, serta sehat dan tidak mengalami kecacatan, selain itu pejantan juga harus aktif bergerak dan cukup agresif.
  • Untuk indukan betina Anda bisa memilih yang memiliki warna yang menarik, ukuran tubuh sudah besar dan siap untuk dikawinkan, bulu mengkilap, sehat dan tidak cacat, serta memiliki gerakan yang aktif.
  • Untuk perbandingan pejantan dan betina yang ideal sebenarnya tidak ada patokan.
  • Anda bahkan bisa mengisi 10 betina dan 1 pejantan dalam kandang.
  • Setelah memastikan indukan siap bereproduksi maka tentunya anda bisa langsung memasukkan semua indukan dalam kandang.
  • Tahap selanjutnya adalah mengawinkan kedua indukan agar sang betina dapat bertelur dan proses budidaya dapat terus berlanjut. 

3. Proses Pengawinan Indukan

Cara beternak ayam kampung selanjutnya memasuki proses pengawinan indukan. Setelah indukan dilepas di kandang, maka selama beberapa hari mereka akan beradaptasi dengan lingkungannya.

Jangan lupa untuk memberikan pakan tambahan. Proses perkawinan akan dilakukan oleh kedua indukan jika keduanya telah siap kawin. Anda tidak bisa mempercepat proses perkawinan, sebab hal ini berlangsung secara alamiah. Anda hanya bisa menunggu hingga kedua indukan melakukan perkawinan.

Setelah kedua indukan melakukan perkawinan. Anda tetap harus memberikan pakan secara teratur sebanyak 3 kali dalam sehari. Pakan yang diberikan dapat berupa pelet dan dikombinasikan dengan jagung giling atau jagung pipilan. Keberhasilan perkawinan akan ditunjukkan dengan cara si betina biasanya akan lebih rewel.

Dalam artian ia akan terus berkokok, ini menandakan bahwa sudah saatnya ia bertelur. Maka yang perlu anda lakukan adalah memisahkannya dan memindahkannya ke lokasi kandang sebelah sebagai tempat sementara untuk sang betina bertelur. Biasanya ayam akan bertelur paling sedikit 5 butir dan bisa mencapai 14 biji telur untuk sekali bertelur.

4. Proses Penetasan Telur

Cara beternak ayam berikutnya adalah proses penetasan telur. Biasanya, proses penetasan ini dilakukan secara manual atau buatan. Jika ditetaskan melalui cara buatan waktu yang dibutuhkan lebih singkat yakni hanya 14-20 hari.

Sedangkan jika ditetaskan secara alami membutuhkan waktu yang lebih lama yakni sekitar 25-35 hari saja. Untuk itu, menetaskan secara manual akan lebih menguntungkan dala budidaya. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  • Buatlah kotak penetasan dengan ukuran yang sudah di tentukan.
  • Beri lampu tambahan dengan daya 10 watt.
  • Anda bisa menggunakan lampu bohlam atau lampu neon.
  • Letakkan telur di bawah lampu, kemudian biarkan hingga telur menetas.
  • Setelah 14-20 hari maka telur akan mulai menetas,setelah ini maka perawatan dan pemeliharaan intensif harus mulai di lakukan.

5. Memelihara Anakan Ayam Kampung

Setelah telur mulai menetas, maka Anda wajib melakukan pemeliharaan dengan intensif. Pemeliharaan yang dilakukan ialah tentunya memberi pakan. Pakan yang digunakan juga merupakan pakan khusus dan minum yakni jagung yang digiling dengan halus. Pakan ini diberikan hingga anakan berusia 2 bulan. Baru setelah lewat dua bulan,  anakan dapat dipindahkan ke kandang dewasa.

6. Proses Penjualan

Cara beternak ayam kampung yang terakhir adalah proses penjualan. Setelah berumur 1-3 bulan maka anakan ayam kampung sudah bisa di jual ke pasaran. Namun, tentunya tidak hanya berpatokan dengan  umur saja, sebab pastinya berat atau bobot tubuh ayam juga akan menentukan nilai jual.

Biasanya bobot ayam yang sudah ideal untuk dijual dan di konsumsi antara 1-2 kg. Ini tergantung dengan permintaan di pasaran. Sebab tentu kita harus mengikuti bobot standar yang biasa ada di pasaran. Selain daging, pastinya komoditas lain dari budidaya ayam kampung yang dapat dijual adalah telur ayam.

Panduan dan Tips Ternak Ayam Kampung

Sebagian orang menganggap ternak ayam kampung sama dengan ayam buras. Padahal ada perbedaan istilah antara ayam buras dan ayam kampung. Istilah ayam buras digunakan untuk menyebut jenis ayam yang bukan ras, untuk membedakannya dengan golongan ayam ras seperti ayam broiler ayam ras petelur. 

Namun, ayam kampung memang termasuk golongan ayam buras. Jenis-jenis ayam buras lain diantaranya ayam bangkok, ayam pelung, ayam arab, ayam kedu, ayam katik, ayam nunukan dan lain-lain.

Awalnya ternak ayam kampung banyak dilakukan secara subsisten alias sebagai sampingan saja. Ayam kampung dipelihara di pekarangan-pekarangan dengan sistem umbaran, atau di lepas liarkan. Tujuan ternak ayam kampung untuk diambil dagingnya karena produksi telurnya relatif rendah.

Meningkatnya rasa kepedulian akan kesehatan di mata masyarakat sendiri tentunya juga semakin membuat konsumsi ayam kampung di pasaran menjadi meningkat. Oleh sebab itu, tidak heran jika kemudian peningkatan permintaan pasar terhadap ayam kampung cukup tinggi. 

Seiring meningkatnya permintaan ayam kampung baik daging maupun telurnya, ternak ayam kampung kini banyak diusahakan secara semi intensif dan intensif. Ternak ayam kampung pun tidak hanya diambil dagingnya, melainkan banyak yang berorientasi pada telur.

Untuk produksi telur, sebagian peternak lebih memilih jenis ayam buras lainnya yang memiliki produktivitas lebih tinggi. Diantaranya jenis ayam arab dan ayam poncin. Dimana karakteristik telurnya mirip dengan ayam kampung. Sebagai perbandingan, produktivitas telur ternak ayam kampung hanya mencapai 115 butir per tahun, sedangkan ayam arab bisa mencapai 225 butir telur per tahun.

Tentunya ini memberikan sebuah peluang usaha bagi kamu berupa ternak ayam kampung yang pastinya akan menguntungkan untuk melakukan cara beternak ayam kampung untuk membantu kamu yang ingin memulai menekuni usaha ini.

  1. Permulaan ternak ayam kampung.

Bibit ayam kampung bisa didapatkan dengan membeli dalam bentuk telur, Day Old Chicken (DOC), atau indukan. Bila membeli dalam bentuk telur, pastikan mengetahui asal-usul telur tersebut. Bila memilih bibit dari DOC, kenali ciri-ciri yang baik antara lain tidak cacat, berdiri tegap, mata bersinar, pusar terserap sempurna, dan bulu bersih.

  1. Untuk Indukan jantan ternak ayam kampung pastikan memiliki suara kokokan yang lantang, bulu yang mengkilap, serta sehat dan tidak mengalami kecacatan, selain itu pejantan juga harus aktif bergerak dan cukup agresif.
  2. Untuk indukan betina ternak ayam kampung, usahakan memilih yang memiliki warna yang menarik, ukuran tubuh sudah besar dan siap untuk dikawinkan, bulu mengkilap, sehat dan tidak cacat, serta memiliki gerakan yang aktif.
  3. Untuk perbandingan pejantan dan betina yang ideal tidak ada patokan.
  4. Setelah memastikan indukan siap bereproduksi maka tentunya kamu bisa langsung memasukkan semua indukan dalam kandang.

Ternak ayam kampung biasanya tidak membedakan antara ayam petelur dan ayam pedaging. Produktivitas bertelur ayam kampung sangat rendah, sekitar 115 butir per tahun. Pertumbuhannya juga lambat, hingga umur 2 bulan ukuran ayam masih sebesar kepalan tangan orang dewasa. Baru pada umur 8-12 bulan ayam kampung sudah siap untuk ukuran konsumsi.

Ada anggapan keliru mengenai ayam kampung, yaitu ayam betina hanya bisa bertelur apabila dikawini oleh pejantan. Hal ini adalah mitos, ayam kampung seperti juga ayam ras petelur dan unggas lainnya bisa bertelur meski tidak dikawini. Ayam kampung juga bisa produktif asal mendapatkan perlakuan dan pemberian pakan yang tepat. Telur yang dihasilkan karena tidak dikawini infertil dan tidak akan menetas.Ayam kampung sudah bisa bertelur setelah berumur 6 bulan.

    2. Penyiapan Kandang

Saat menyiapkan kandang, sebaiknya siapkan lokasi kandang yang berjarak tidak terlalu jauh dari rumah. Agar tentunya lebih mudah dalam pengawasan. 

  1. Kandang tertutup sangat dianjurkan terlebih pagar yang mengelilingi lokasi agar ayam tidak berkeliaran dan menganggu tetangga.
  2. Biasanya kandang ternak ayam kampung, kandang dibuat menggunakan bambu yang dianyam atau dipaku.
  3. Dinding kandang ternak ayam kampung harus rapat agar tidak bisa dimasuki hewan liar seperti anjing atau hewan buas lainnya.
  4. Tinggi kandang ternak ayam kampung dianjurkan minimal 3 meter, sebab jika dibawah 3 meter dikhawatirkan ayam masih dapat terbang untuk melewatinya.
  5. Sekat kandang menjadi dua bagian, di mana satu bagian untuk ayam dewasa dan satu yang untuk ayam yang kelas baru mulai di tetaskan.
  6. Setelah kandang siap, maka kamu bisa langsung memulai tahapan ternak ayam kampung.
  7. Seminggu sebelum ditempati sebaiknya kandang ternak ayam kampung dibersihkan dan disemprot menggunakan pestisida agar tentunya parasit-parasit yang ada mati dan tak mengganggu proses budidaya.

    3. Pakan ternak ayam kampung

Tidak banyak pabrikan yang memproduksi pakan untuk ayam kampung, beberapa ada pakan untuk ayam buras jenis lain seperti ayam arab, ayam poncin, ayam kampung unggul. Bila pakan ayam ras diberikan untuk ternak ayam kampung bisa dipastikan biaya produksinya terlalu mahal. 

Untuk menyiasati mahalnya pakan, peternak bisa meramu pakan buatan. Ayam kampung membutuhkan pakan yang mengandung protein kasar 12% dan energi sebesar 2500 kkal/kg.

Berbeda dengan ternak ayam ras, ternak ayam kampung kebanyakan tidak fokus pada telur atau daging saja. Melainkan dijalankan secara sekaligus baik daging maupun telur. Jadi, penjualan ayam kampung juga tidak ketat pada hari atau bulan ke sekian ayam harus dipanen. Peternak mempunyai keleluasaan untuk menunggu harga terbaik.

DAPATKAN JUGA SEGALA KEBUTUHAN TERNAK ANDA DI HALAMAN FB KAMI :

https://web.facebook.com/kopskilltetasternakaceh